Senin, 24 April 2017

Biarkan Lawu Tetap Hijau



        Jargon “Think Globaly, Act Locally” yang menjadi tema KTT Bumi di Rio De Jenairo pada bulan JUni 1992 silam , segera menjadi jargon popular untuk mengekspresikan kehendak berlaku ramah pada lingkungan. Sedangkan di Indonesia sendiri pada tahun 1993 dibentuklah Kementerian Negara Lingkungan Hidup (Men-LH) dengan Ir. Sarwono Kusumaatmaja sebagai menterinya. Isu-isu tentang polusi, perubahan iklim, penipisan ozon, pengelolahan sumber daya laut dan air, meluasnya pengundulan hutan, pengurangan dan degradasi tanah, limbah-limbah bahaya serta penipisan hayati. Sudah sering kita dengar hamper setiap harinya.

          Banyak sekaliperseorangan atau  organisasi kemanusiaan yang mendedikasikan jiwa raga bahkan hartanya untuk penyelamatan lingkungan. Di Indonesia sendiripun sudah puluhan atau bahkan ratusan oraganisasi masa yang berdiri untuk menjaga alam Nusantara ini. Kemunculan organasi masa di bidang penyelamatan ala mini disebabkan karena semakin terancamnya keaneragaman hayati di Indonesia mulai dari eksploitasi berlebihan, pembukaan lahan untuk perkebunan dan lainnya. Banyak sekali perusahaan atau perseorangan yang tidak peduli dengan lingkungan dan hanya memikirkan keuntungan semata dari alam tersebut.

          Seperti hal yang baru-baru ini terdengar yaitu tentang eksplorasi Gunung Lawu untuk pembangkit tenaga listrik. Perlu diketahui bersama pembangkit listrik tenaga panas bumi atau yang biasa disebut “Geothermal” adalah sebuah energy terbarukan yang dibuat dengan memanfaatkan energi panas bumi yang terdapat di perut gunung sebagai sumbernya.  Rencana pemanfaatan panas bumi tersebut akan dikerjakan oleh perusahaan milik Negara PERTAMINA. Dan akan dilakukan setidaknya tersebar di lima titik lereng Gunung Lawu diantaranya di Magetan, Karangayar dan Wonogiri.

          Banyak sekali penolakan yang dilakukan oleh para pecinta alam maupun para pendaki khusunya pendaki di daerah Solo Raya. Banyak sekali aksi yang sengaja di gelar untuk menolak eksploitasi yang sampai saat ini sudah mencapai proses survey lokasi tersebut. Para warga terutama yang berada di lereng Lawu khawatir atas proyek panas bumi yang akan di bangun disekitar mereka tersebut.  Mereka khawatir jika kelangsungan kehidupan mereka akan terganggu atau bahkan terancam dengan kegiatan eksploitasi tersebut.

          Disisi lain ada yang beranggapan bahwa energy panas bumi ini merupakan langkah baru untuk sumber listrik. Salah satunya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dia menyetujui proyek tersebut dengan alasan Gunung Lawu adalah  tempat yang potensial untuk pembangkit listrik dengan daya 165 Mega Wat (MW). Dia berpendapat bahwa energy panas bumi ini bisa membantu daerah yang selama ini mengalami krisis listrik.

          Tapi langkah Ganjar tersebut mendapat reaksi keras dari masyarakt terutama di daerah lereng Lawu dan Solo Raya. Masyarakat menyampaikan penolakan tersebut dengan menggelar berbagai aksi seperti pembentukan suatu LSM, aksi dijalan raya, pemasangan spanduk dan yang lainnya. Seperti halnya pula aksi yang dilakukan oleh beberapa pemuda di Kota Solo mereka menggelar aksi di Car Free Day (CFD) Slamet Riyadi mereka datang dari beberapa latar belakang ada pelajar, mahasiswa , pegawai swasta tak batas umur dan jenis kelamin dari muda sampai tua . Mereka membentangkan spanduk dan membawa baliho tentang penolakan eksploitasi Gunung Lawu, mereka berjalan dari Bunderan Gladak sampai depan PLN Slamet Riyadi.

          Para warga Solo Raya sebenarnya menolak tentang rencana PERTAMINA yang akan mulai proses eksploitasi sekitar awal 2018 nanti. Tapi apa daya masyarakat  yang tak punya wewenang. Para warga berharap agar DPR dan Bupati dapat mendengar aspirasi warga sekitar. Banyak sekali harapan para pemuda Lawu agar Gunung Lawu tetap pada pada bentuk awalnya sebagai pemanis Jawa Tengah.

















Minggu, 09 April 2017

pignADVentura reborn!!!



    College and nature are very different but they also can not be separated. Both seemed to have a relationship straight line or red line end part. There are so many campuses have Student Work Unit (SMEs) which patronizing nature such as the Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA), Search and Rescue (SAR), Korps Suka Rela (KSR), etc. As if every campus race raises Work Unit Students interact directly with nature's intent and purpose.

    This reason also encourages campus Foreign Language Academy (Akademi Bahasa Asing) St. Pignatelli for SMEs MAPALA regenerates. One lecturer who also support this campus student affairs once said "This plan is long I prepare but I am still looking for students who are really intend to advance these SMEs. And finally I meet and discus with students and agreed to these SMEs regenerates and we also agreed to name these SMEs with “pignADVentura” , " Padmo Adi said as lecture. This SMEs  also have the motto of "PER NATVRAM DEVM AMAMUS" which means to love God through nature.

    It the real this SMEs have not really formally established but there are some students who have introduced these SMEs in public. The college it self was very support and positive respond about the planned formation of these SMEs. Please also note before Mapala SMEs in the form of on campus located in Karangasem ares also have SMEs fairly active and often in the public , for example Teater Klungsu  (Theater & Drama) and Voca Pigna (Choir).

Sambaran Petir Jakarta Elektrik PLN



        Jakarta Elektrik PLN tuntas menyapu bersih final four putaran pertama Proliga 2017 di Sritex Arena Solo. Tim besutan Tien Mei berhasil menyapu bersih ketiga laga di putaran pertama. Pada hari Jumat Jakarta Elektrik PLN bisa mengalahkan pertarungan sengit melawan Jakarta PGN Popsivo Polwan, kemudian di hari kedua atau atau hari Sabtu Tim asal Jakarta ini menyudahi tim asal Gresik yaitu Gresik Petrokimia dengan tiga set secara langsung. Dan kemudian di partai akhir atau di hari Minggu tim ini mengamuk laksana sambaran petir dengan menekuk lutut tim asal Jakarta lainnya Jakarta Pertamina Energi.

          Kemenagan ini memang sesuai dengan target yang dinginkan management Jakarta Elektrik PLN. Ketiga kemenangan Jakarta Elektrik PLN menempatkan mereke ke puncak klasemen dengan perolehan poin sempurna 9 poin. Kemenangan total Jakarta Elektrik PLN di Solo mempermudah langkah mereka ketika final putaran kedua yang akan berlangsung di Bandung. Chika dkk hanya butuh satu kemenangan lagi untuk lolos ke grand final yang rencananya akan di gelar di gudeg Yogya.

          Selama tiga hari pertandingan berlangsung bisa dikatan Wilda dkk menguasi semua jalannya pertandingan. Kemanangan telak Jakarta Elektrik PLN ini tak lepas dari dukungan ratusan supporter yang sejak pertandingan hari pertama terus mendukung Susanti dkk dengan terikan dan nyanyian lantang mereka. Para suporter Jakarta Elektrik PLN hampir memenuhi seluruh tribun utara di Sritex Stadiom. Eddy selaku kordinator penonton mengatakan “Kami siap tampil all out untuk mendukung tim kebanggaan kami dan kami siap memberikan sebuah kenangan indah kepada tim Jakarta Elektrik PLN ketika bermain di Solo” imbuh pria asal kelurahan Timuran tersebut. Memang seakan benar terikan para supporter yang keseluruhannya memakai kaos berlambang petir di dada tersebut mampu membuat juara bertahan tersebut tampil trengginas hingga menyapu bersih ketiga laga yang dimainkan.

Pignadventura Reborn



Dunia kampus dan dunia pecinta alam memang sangat berbeda tapi keduanya juga tidak dapat dipisahkan . Keduanya seakan memiliki hubungan garis lurus atau garis merah akhir bagiannya. Banyak sekali kampus memiliki Unit Kerja Mahasiswa (UKM) yang berhungan dengan alam misalnya Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA), Search And Rescue (SAR), Kops Suka Rela (KSR) , dll. Seakan setiap kampus berlomba memunculkan Unit Kerja Mahasiswa yang bersinggungan langsung dengan alam untuk maksud dan tujuan tertentu.

          Alasan ini pula yang mendorong kampus Akademi Bahasa Asing (ABA) St. Pignatelli untuk melahirkan kembali UKM yang dulu pernah berjaya di zamannya. Salah satu dosen yang juga mengampu bidang kemahasiswaan kampus ini pernah berujar “ rencana ini sebenarnya sudah lama saya siapkan tapi saya masih mencari para mahasiswa yang benar-banar berniat untuk memajukan UKM ini. Dan akhirnya saya bertemu dan berdiskusi dengan beberapa mahasiswa dan sepakat untuk melahirkan kembali UKM ini dan kami juga sepakat untuk memberi nama UKM ini dengan nama pignADVentura ”, ujar dosen bertubuh kecil tersebut. UKM ini sendiripun juga memiliki semboyan yaitu “PER NATVRAM DEVM AMAMUS” yang berarti mencintai Tuhan lewat alam.

Memang secara resmi UKM ini belum benar-benar resmi didirikan namun ada beberapa mahasiswa yang sudah memperkenalkan UKM ini di hadapan umum. Pihak kampus sendiripun sangat mendukung dan merespon positive tentang rencana pembentukan UKM ini. Perlu diketahui juga sebelum UKM Mapala di bentuk di kampus yang berada di daerah Karangasem ini juga sudah memiliki UKM yang cukup aktif dan sering tampil di hadapan umum mmisalnya Teater Klungsu (Teater & Drama) dan Voca Pigna (Paduan Suara).

Kamis, 02 Februari 2017

Who are you ?



    Siapakah kamu ? , mungkin itu adalah salah satu pertanyaan yang sering kalian dapati atau terima dalam kehidupan ini. Jika ada yang bertanya seperti itu biasanya kita langsung secara reflek tanpa berpikir lama langsung menyebutkan nama kita, yaapps itu suatu hala yang lumrah atau wajar jika kita mendapati kondisi yang sedemikian. Tapi pernahkah kita berpikir atau sekedar membayangkan lebih dalam tentang pertanyaan “Siapakah Kamu?” . Ini mungkin sebuah pertanyaan yang simple tapi justru mempunyai jawaban yang dalam artinya.

   Mungkin ketika kita sedang menjalani proses interview ketika akan melamar suatu pekerjaan tidak jarang juga staf yang mewawancarai kita bertanya siapakah kamu ?, dan sontak saja kamu langsung menjawab nya sesuai data diri kamu setidaknya itu yang terjadi pada diri saya pribadi (True Story). Tapi disini saya tidak akan mengulas pertanyaan tersebut di dunia kerja tapi saya disni akan sedikit sharing tentang pertanyaan tersebut mengenai siapa kamu dan siapa jati dirimu.

   Pernahkah sobat berpikir apasih tujuan akhir dalam hidupmu ?, tujuan akhir ini tentang apa yang akan kamu tuju di final destination nanti atau apa yang akan kamu lakukan esok hari. Yaaaps, tujuan akhir juga bisa disebut apa yang akan kamu tuju pada esok hari-hari nanti sebuah tujuan yang akan membawa dan merubahmu ke dunia yang kamu inginkan. Untuk mengenali siapakah kamu kamu terlebih dahulu harus mengenal apa sih tujuan hidupmu di dunia ini, selain mati tentunya, hehehe. Jika sobat sendiripun belum menemukan tujuan hidupmu maka akan sulit mengenali diri sendiri.

   Nah setelah sobat mengenal tujuan akhir dalam hidup mu cobalah melangkah terbuka melihat sosok mu dengan cara menjalani proses tujuan akhirmu. Proses yang saya maksud disini adalah bagaimana cara sobat bekerja dalam menuju tujuan akhir dalam hidupmu. Dan percayalah ketika dalam proses menuju tujuan yang kau buat sejak awal itu kau akan menemui atau mengenal lebih dalam siapa kamu ini sebenarnya.

Sabtu, 14 Januari 2017

Akankah Dunia Akan Lebih Baik Tanpa Agama ?



  Agama adalah suatu wadah yang berisi aturan-aturan yang di anggap suci bagi mereka yang meyakininya. Agama sebenarnya juga tentang aturan-aturan yang mengikat seseorang untuk selalu menaatinya. Dan agama itu sendiri lahir dari para manusia suci yang berupaya mencari Tuhan menurut keyakinanya. Di balik itu semua agama juga merupakan suatu wadah dimana seorang atau kelompok memiliki satu tujuan utama dan dasar kehidupadan yang sama. Tapi banyak diantara kita mendapatkan bukan Agama bukan karena proses pencarian tapi banyak dari kita mendapatkan suatau Agama melalui proses keturunan seperti contohnya jika orang tua kita beragama Islam pstinya orang tua itu juga akan memberikan agama yang sama kepada anaknya begitu pula dengan Agama yang lainnya.

    Hanya sedikit dari kita yang mendapatkan Agama melalui proses pencarian jati diri nya. Jikapun ada yang melakukan perpindahan Agama menurut jati diri yan  g selama ini ia cari ada beberapa kalangan dari agama yang ditinggalkan menganggap dia plin-plan atau ada juga orang yang menganggap ada alas an tertentu di balik perpindahan agama itu.

    Tapi dewasa ini makin banyak orang-orang kotor yang berupaya merusak bumi dengan landasan Agama yang kadang tidak ada dasar/dalilnya. Banyak orang-orang melakukan pembunuhan, pembantain. penghasutan dan yang lainya dengan landasan Agama. Seperti yang bias kita lihat disekitar kita ini seperti di Jakarta yang tahun depan akan menyelenggaran Pilkada dan ada satu calon Gubernur yang kebetulan menjadi minoritas di kalangan pemilih. Dan akhirnya para orang-orang yang menyebut dirinya suci berupaya menjatuhkannya dengan segala cara.

    Jikapun kita ingin melihat keluar juga banyak sekali contoh lainya yang terlihat lebih kejam seperti di Kongo, Nigeria dan Negara Afrika utara lainya banyak terjadi proses Kristenisasi d engan cara dipaksakan,kan bahkan jika orang tersebut tidak mau menurut akan di siksa bahkan akan sampai di bunuh . Ada juga sekelompok orang yang menamai diri dan organisai dengan embel-embel Agama tapi mereka justru melakukan aksi-aksi kebrutalan dan anarkisme seperti halnya ISIS, Al-Qaeda, jamaah Islamiah (JI) di Timur Tengah dengan tujuan ingin mempersatukan Ukuwah Islamiyah dari pandangan merka sendiri.

    Sedangkan di Indonesia juga ada kelompok radikal Kristen seperti halnya yang dilakukan di Jakarta dan Surabaya , “for Jesus” itu merupakan konfrensi dari  “Gereja Mawar Sharon” . Tujuan mereka antara lain  “Membawa perubahan baru bagi bangsa Indonesia”, “Mengubah bangsa Indonesia”. Mereka mengklaim telah berhasil mengkristenkan 35 ribu orang Indonesia (tak jelas, dari agama semula apa, atau dari suku bangsa apa) selama 2000-2003, dan dari antaranya 9000 orang masuk ke gereja mereka sehingga anggota gereja ini berkembang menjadi puluhan ribu orang dalam waktu yang singkat.

    Tokoh-tokoh di Indonesia dan Dunia pun juga berpendapat atas aksi-aksi dari para manusia yang menurut saya agak aneh ini. Seperti yg di ungkapkan tokoh pergerakan Indonesia dan NU Abdurahman Wahid atau yang biasa kita panggil Gus Dur beliau pernah berkata “Agama memang menjauhkan kita dari dosa, tapi sudah berapa banyak kite membuat dosa dengan mengatanamakan Agama  ???

     Dari pernyataa Gus Dur tersebut kita bisa mengetahui betepa gampangnya orang melakukan bahkan mempermainkan sesuatu dengan landasan Agama. “Soe Hok Gie’ aktivis sekaligus pendiri MAPALA UI pernah berkata “Saya mimpi tentang sebuah dunia dimana ulama, buruh, dan pemuda bangkit dan berkata, “Stop semua kemunafikan !!! Stop semua pembunuhan atas nama apapun, dan para politisi di PBB, sibuk mengatur pengangkatan gandum, susu, dan beras buat anak-anak yang lapar di 3 benua, dan lupa akan diplomasi. Tak ada lagi rasa benci pada siapapun, agama apapun, ras apapun, dan bangsa apapun..dan melupakan perang dan kebencian, dan hanya sibuk dengan pembangunan dunia yang lebih baik.”  Dari petikan yang di suarakan Soe Hok Gie dia mengkritsi betapa munafiknya semua pemimpin di dunia ini, mereka hanya beronrentasi pada tujuan akhir yang kadang belum tentu baik tanpa menghiraukan prosesnya.
                                            
Kesimpulan
Tujuan utama Agama hadir di dunia adalah untuk mengatur semua jenis perbuatan baik itu yang sifatnya pribadi atau umum, tapi dewasa ini banyak dari kita melakukan pelanggaran Hak Asasi Manunusia (HAM) dengang berlandaskan “Agama”.
Jadi, masihkah Agama akan di anggap suatu yang sakral bagi kehidupan yang akan datang ????
Akankah Dunia Ini Akan Lebih Baik Tanpa Agama ????
Biarkan waktu yang akan menjawabnya.

Kamis, 01 Desember 2016

A Town Mouse and A Country Mouse




    A Town Mouse and a Country Mouse were friends. The Country Mouse one day invited his
 friend to come and see him at his home in the fields. The Town Mouse came and they sat down
 to a dinner of barleycorns and roots the latter of which had a distinctly earthy flavour.
The flavour was not much to the taste of the guest and presently he broke out with “My poor
dear friend, you live here no better than the ants. Now, you should just see how I fare! My larder
 is a regular horn of plenty. You must come and stay with me and I promise you shall live on the
 fat of the land.”  
                    
    So when he returned to town he took the Country Mouse with him and showed him into a larder
 containing flour and oatmeal and figs and honey and dates.
The Country Mouse had never seen anything like it and sat down to enjoy the luxuries his friend
 provided. But before they had well begun, the door of the larder opened and some one came in.
 The two Mice scampered off and hid themselves in a narrow and exceedingly uncomfortable
 hole. Presently, when all was quiet, they ventured out again. But some one else came in, and off
 they scuttled again. This was too much for the visitor. “Good bye,” said he, “I’m off. You live in
 the lap of luxury, I can see, but you are surrounded by dangers whereas at home I can enjoy my
simple dinner of roots and corn in peace.”